Karakter Wirausahawan.
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh
seorang wirausaha memenuhi syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu
perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan
berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat,
integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas
perusahaan/organisasi. Hal ini digambarkan melalui Tabel 1.
Tabel 1. Profil Seorang Wirausahawan menurut David (1996).
Karakteristik profil
|
Ciri Wirausahawan Yang Menonjol
|
Berprestasi tinggi
|
Ahli memperoleh prestasi
|
Pengambil resiko
|
Mereka tidak takut mengambil risiko
tetapi akan menghindari risiko-tinggi apabila dimungkinkan.
|
Pemecah masalah
|
Mereka tanggap mengenali dan
memecahkanmasalah yang dapat menghalangi kemampuannya mencapai tujuan.
|
Pencari setatus
|
Mereka tidak memperkenankankebutuhan
erhadap status mengganggumisi usahanya.
|
Tingkatan energy tinggi
|
Dedikasi dan workoholic demi wujudnya
sukses.
|
Percaya diri
|
Tingkat confidence yang tinggi.
|
Ikatan emosi tinggi
|
Memisahkan antara
hubungan emosional dengan karier.
|
Kepuasan pribadi
|
Menyukai
kompleksitas tinggi dengan formalisasi yang rendah
|
Adapun menurut pendapat Bygrave (1996), karakter seorang wirausahawan adalah irisan dari berbagai sikap mental positif dan membutuhkan proses yang berasal dari internal
maupun eksternal sebagaimana ditampilkan pada gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Relasi Faktor-faktor pembentuk wirausahawan.
Gambar 2. Proses Pembentukan Karakter Wirausaha Menurut Bygrave (1996).
Disamping itu, dalam suatu penelitian tentang Standarisasi Tes Potensi Kewirausahaan
Pemuda Versi Indonesia; Munawir Yusuf (1999) menemukan adanya 11 ciri atau indikator
kewirausahaan, yaitu:
- Motivasi berprestasi.
- Motivasi berprestasi
- Kreativitas.
- Pengambilan resiko (sedang).
- Keuletan.
- Orientasi masa depan.
- Komunikatif dan reflektif.
- Kepemimpinan.
- Locus of Controll.
- Perilaku instrumental.
- Penghargaan terhadap uang.
Selain ciri-ciri yang telah dikemukakan di awal, berikut ini akan dijelaskan secara lebih mendalam mengenai karakterisitik seorang wirausahawan yang disarikan dari berbagai sumber.
1. Memiliki kreatifitas Tinggi.
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya, kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer dalam Suryana (2003 : 24) mengungkapkan bahwa, ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda.
Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (inovation is the ability to apply creative solutions to those problems ang opportunities to enhance or to enrich people’s live.
Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:
- Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
- Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
- menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.
Rahasia kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah. Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi.
2. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab.
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat di dalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
3. Mandiri atau Tidak Ketergantungan.
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain,
seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
4. Berani Menghadapi Risiko.
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko.Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasri oleh spekulasi,melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah di perhitungkan. oleh sebab itu wirausaha selalu berani mengambil resiko yang moderat, artinya resiko yang ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha yang terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003: 14-15).
5. Motif Berprestasi Tinggi.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan
Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara
pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan
oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan
kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological
needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs),
dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs).
sangat membantu tugas kuliah saya... ijin copy ya kak,,,
BalasHapussangat membantu tugas saya
BalasHapussangat membantu tugas saya dsekolah ...🙏
BalasHapusMakasihhhh💯
BalasHapusBagus2
HapusMakasih
BalasHapusIjin copy mas🙏
BalasHapusSangatt membantuu buat remed 😅
BalasHapusMks
BalasHapus